Taking Advantage of the World Crisis

<--

Krisis dunia kali ini tidak main-main. Dua kekuatan ekonomi dunia yang menjadi pemicunya, yaitu Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bahkan, Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke di hadapan para anggota Kongres AS, Selasa (4/10) lalu, menyatakan negara adidaya ini seperti orang yang terlalu banyak menenggak minuman keras, benar-benar dekat dengan kejatuhan karena sedang terhuyung-huyung.

Bernanke menyebut tak hanya krisis di kawasan Eropa yang memperparah kondisi AS sehingga pertumbuhan ekonomi negara itu melambat dan tak sesuai ekspetasi. Kondisi internal AS juga rapuh, terutama menyangkut pasar tenaga kerja negara itu. “Jika situasi di kawasan Eropa tak terkontrol, ini akan makin memperparah masalah ekonomi AS,” ujar Bernanke, seperti dilaporkan Bloomberg, Selasa (4/10) lalu.

Pemerintah AS, menurut Bernanke, perlu menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi kondisi terburuk dari dampak krisis Eropa. Karena itu, the Fed juga menyiapkan langkah-langkah khusus untuk mendukung upaya Pemerintah AS membenahi masalahnya. Namun, dia melihat tak mudah untuk merealisasikannya karena simpul masalah tak hanya berujung pada karut-marut ekonomi, tetapi juga kondisi politik AS dan situasi politik 17 negara anggota Uni Eropa.

“Masalah sesungguhnya bahkan bukan soal ekonomi, ini persoalan politik mereka (Uni Eropa),” kata Bernanke. “Karena yang sedang mereka lakukan adalah menemukan solusi yang bisa diterima oleh 17 negara anggota Uni Eropa (UE). Anda bisa bayangkan, ini benar-benar masalah yang sulit!”

Hingga kini memang belum ada langkah konkret dari anggota UE. Masing-masing negara pun belum menunjukkan iktikad baik untuk menyelesaikan masalah mereka, khususnya untuk membenahi ekonomi Yunani yang terancam default. Padahal, tak hanya Yunani yang berada dalam jurang keterpurukan, masih ada Portugal, Italia, Irlandia, dan Spanyol yang sulit bernapas.

Krisis AS dan Eropa sangat wajar memengaruhi ekonomi negara-negara lain. Tercatat hingga 2010 saja, AS dan Eropa adalah pemain terbesar ekonomi dunia. Data Bank Dunia menunjukkan, produk domestik bruto (PDB) AS tertinggi di dunia sebesar 14.582,4 triliun dolar AS atau 19,1 persen dari total PDB dunia, sedangkan Uni Eropa mengikutinya dengan 11.357,2 triliun dolar AS (14,9 persen).

Dua kekuatan ekonomi di bawah mereka, yaitu Cina dan Jepang, terbukti turut memengaruhi kelabilan ekonomi AS. Bernanke bahkan mengatakan dampak gempa dan tsunami di Jepang saja hingga kini…

About this publication