Britain and U.S. Ready to Attack Iran

<--

Iran kembali menjadi fokus perhatian Barat setelah berakhirnya konfl ik di Libya. Perseteruan tersebut diperpanas tindakan provokasi politikus top Israel. Negeri Para Mullah itu akan menjadi target berikutnya serangan pasukan Inggris dan Amerika Serikat. Mereka mengaku mengantongi bukti bahwa Teheran memiliki uranium yang cukup untuk membuat empat bom nuklir. Presiden Mahmoud Ahmadinejad juga dikaitkan dengan tiga skenario pembunuhan di luar wilayahnya. Sumber di istana presiden Inggris menyatakan, faktor tersebut juga menjadi latar belakang rencana penyerangan. Menurut Presiden AS Barack Obama, program nuklir Iran terus menebar ancaman. Dia bersama Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ingin komunitas internasional terus menekan ne geri yang dipimpin Ahmadinejad itu. Bantahan Iran bahwa program nuklir mereka bukan untuk menciptakan senjata pemusnah masal tak dihiraukan.

Selama ini Teheran berkali-kali menegaskan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai. Soal dugaan senjata nuklir Iran itu, AS, Inggris, dan Prancis menginginkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkap data intelijennya. Namun, Rusia dan Tiongkok meminta agar laporan tersebut ditunda atau dibatalkan sama sekali. Rabu (2/11) lalu terungkap bahwa Tel Aviv berhasil menguji tembak sebuah roket yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan bisa mencapai wilayah Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak dilaporkan telah melakukan provokasi untuk menyerang negara Islam tersebut.

Inggris diperkirakan menyetujui apa pun keputusan AS untuk menginvasi Iran walaupun kementerian pertahanan berupaya memangkas anggaran setelah perang Libya dan Afghanistan. ’’Pemerintah Inggris yakin bahwa strategi dua jalur, melalui tekanan dan perang, adalah pendekatan terbaik untuk merespons ancam an program nuklir Iran serta menghindari konflik regional,’’ tulis pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Inggris. Sementara itu, sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat Israel mendukung Tel Aviv menyerang Iran terkait dengan program nuklirnya. Survei yang dilakukan lembaga Dialog menyebutkan, 41 persen responden setuju pemerintah Israel menyerang fasilitas nuklir Iran yang diyakini tengah memproduksi senjata.

About this publication